LONDON – Serangan anti-muslim meningkat pesat di Inggris. Peningkatan itu dipicu oleh peristiwa pembantaian prajurit di Woolwich, Rabu 2...

Serangan anti-muslim meningkat pesat di Inggris

LONDON – Serangan anti-muslim meningkat pesat di Inggris. Peningkatan itu dipicu oleh peristiwa pembantaian prajurit di Woolwich, Rabu 22 Mei lalu.

Kelompok HAM Inggris menyebut, sudah terjadi 150 serangan anti-muslim pascaperistiwa Woolwich. Jumlah itu naik 10 kali lipat dibandingkan masa yang sebelumnya.

“Serangan terjadi di seluruh penjuru negeri,” terang direktur kelompok HAM Faith Matters, Fiyaz Mughal, seperti dikutip Guardian, Minggu (26/5/2013).

“Serangan mereka bersifat sangat agresif. Para pelaku sengaja menyerang tempat yang biasa menjadi lokasi berkumpul warga muslim,” lanjutnya.

Serangan anti-muslim dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan yang ada di Inggris. Kelompok sayap kanan memang membenci warga pendatang di Inggris, khususnya yang memiliki latar belakang muslim.

Sentimen anti-Islam juga ditemukan di dunia maya. Polisi di Kota Bristol menangkap dua orang pemuda karena menulis pesan anti-Islam yang provokatif di jejaring sosial, twitter.

“Pesan provokatif mereka ditujukan kepada komunitas yang menjadi bagian masyrakat Bristol. Aksi mereka memperburuk kondisi masyarakat di Bristol,” sebut pernyataan yang dikeluarkan Kepolisian Bristol.

Komunitas muslim di Inggris sebenarnya tidak setuju dengan pertiwa pembunuhan Woolwich. Sekira lima ribu warga muslim, sempat melakukan aksi protes untuk mengecam peristiwa itu.

Namun tetap ada beberapa ulama radikal di Inggris yang mendukung pembunuhan Woolwich. Ulama tersebut dianggap tidak mencerminkan pendapat sebagian besar warga muslim Inggris dan hanya memperkeruh suasana.

0 comments: