Fenomena
Pedangang Kaki Lima (PKL) seharusnya dipandang sebagai suatu hal yang
bersifat ideologis ketimbang sebagai sebuah fenomena sampingan
masyarakat kota.
Demikian dikemukakan Widdi Aswindi dalam tulisannya Perilaku Politis
Pemanfaatan Ruang di Pusat Kota, Studi Kasus: Pedagang Kaki Lima di
Pusat Kota Majalaya.
Menurutnya, perilaku politik adalah sebuah sikap bersama yang
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan lisensi keberadaan mereka di
pusat kota dan dilakukan secara kolektif.
Karena itu, para PKL menyadari betul perlunya organisasi sebagai
tempat untuk berlindung. Bentuk organisasi para PKL biasanya adalah
organisasi koperasi atau forum yang sangat luwes.
Secara tidak langsung kekuatan pengorganisasian tersebut menyebabkan
kekuatan kolektif yang menjelma menjadi penguatan posisi PKL di pusat
kota.
Beberapa temuan dalam studi ini memperlihatkan bahwa PKL berusaha
mempengaruhi keputusan pemerintah lokal dengan berbagai langkah dan
paradigma politis. Hal ini disebabkan bahwa dalam pemahaman PKL tidaklah
mungkin mengubah status ekonomi; perbaikan kehidupan mereka tidak akan
dapat datang dengan sendirinya oleh sistem pemerataan pembangunan yang
digembar-gemborkan oleh pemerintah.
“Artinya tidak mungkin nasib mereka berubah tanpa melakukan
perlawanan guna mempertahankan lokasi tempat mereka berdagang,”
tandasnya
http://ekonomipkl.wordpress.com/2013/12/04/widdi-aswindi-pkl-moderen-basis-ekonomi-rakyat/
Fenomena Pedangang Kaki Lima (PKL) seharusnya dipandang sebagai suatu hal yang bersifat ideologis ketimbang sebagai sebuah fenomena sampi...
Widdi Aswindi : PKL Moderen Basis Ekonomi Rakyat
About author: xx
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: